Malam 24 Julai 2006 hatiku bagai terpanah petir maha dasyat
berita dikhabar bisa merobek ketenangan kolam hati
ayahku pergi tanpa sempat aku di sisi.
Tanpa ku pinta air mata jatuh berguguran
apalah daya si anak dari kejauhan
hanya Al-Fatihah dan doa ku titipkan
moga roh ayah selamat bersemadi disisi para As-Sollihin.
Maafkan aku ayah
anakmu ini belum sempat membalas jasamu
seribu keringatmu mengalir
membesarkan kami tanpa jemu
belum pun satu terbalas olehku.
Air mataku terus mengalir laju
hibanya hati mengenang kembali
janji seorang anak belum sempat ku tunaikan.
0 comments:
Post a Comment