Damai


Kemilau mentari pagimenyapa lembut jiwa si anak pipit
mencicip bunyian irama memohon dari si ibu
sesuap rezeki untuk terus menikmati sang mentari.

Angin semilir berbisik kalimah cinta tanpa penghujung
menjamah lembut wajah si anak kecil baru menjalar
segar terpinggir di celah rimbunan
menjemput dedaunan berguguran tak berarah
ke destinasi penghujung kehidupan.

Desiran ombak mencipta bunyian indah
berlagu dalam kencangnya degup jantung si anak penyu
tenggelam dalam muara merabung
menghambat buih-buih mencari erti sebuah kehidupan.

Gemersik alunan hujan damai membasahkan
hujung ketandusan permaidani menghampar bumi
menghijau kembali sesegar menatap sang puteri
riang menikmati titisan-titisan ujung garisan usia.

Biru warnanya langit terbentang luas tanpa sempadan
bertemankan awan berarak
setianya memayung isi bumi
taman permainan si unggas berterbangan.

Mentari, angin, ombak, hujan dan langit
bersatu terciptalah panorama damai.

0 comments:

Post a Comment

Followers