yang pernah tersungkur di pintu kehidupan
tersimpang dari akal kewarasan
terbujur lesu di lembah kegelapan.
Terdampar tubuh yang hampir kaku
mulut berbusa semburan air tuak bertamu
segenap inci udara dalam dada bersatu
menakung sisa-sisa keimanan tipis kian layu
tenggelam dalam bayangan bernoda seribu
racun dan debu dosa tergumpal bersekutu.
Dia yang rebah
tewas meniti arus deras nafsu serakah
salah percaturan tersilap langkah
sekali terpana empangan iman termusnah.
0 comments:
Post a Comment